Dalam lingkup Jawa Barat dan Kabupaten Bogor, kajian berbasis Al-Qur’an berkembang sangat pesat yang ditandai dengan munculnya banyak komunitas kajian, Majelis Ta’lim dan
kajian-kajian berbasis masjid yang semakin lama semakin semarak dan ada di setiap tempat. Beragamnya model kajian, dengan latar belakang intelektual, rujukan, model Pendidikan, nalar yang dipakai, tentu akan memperbanyak perspektif dari
yang tekstualis, semi tekstualis, non tekstualis yang tentu akan memicu perbedaan pemahaman yang berpotensi untuk terjadi benturan pemahaman yang memicu konflik. Dalam konteks semacam inilah maka STIU DQ bermaksud memberikan
standarisasi belajar Al-Qur’an dengan ilmu alat, mekanisme, pendekatan berbasis rujukan yang otoritatif untuk memberikan ragam pemahaman yang saling memahami atas perbedaan perspektif dengan menjunjung tinggi tradisi ilmiah klasik dan modern dan keindonesiaan.