KH. Abdul Hasib Hasan, Lc.

Tokoh Pendiri Pesantren terpadu Darul Qur’an Mulia

KH. Abdul Hasib Hasan, Lc.
Perjalanan KH. Abdul Hasib Hasan, Lc.
KELAHIRAN
Kyai asli betawi kelahiran 5 Maret 1957 ini menikah dengan Dr. Hj. Aan Rohanah, Lc, M.Ag lulusan Sarjana Universitas Imam Ibnu Saud. Keduanya memiliki visi yang sama dalam membumikan Al-Quran ditengah masyarakat.
LIPIA
Ustaz Hasib memulai pendidikan tinggi untuk mendalami bahasa Arab di Universitas Indonesia dan LIPIA pada tahun 1977-1980. Setelah mendapat gelar sarjana muda, beliau mendapat beasiswa ke Universitas Ibnu Saud Riyadh, Jurusan Tafsir Al-Quran Fakultas Ushuluddin pada tahun 1981-1985.
Yayasan Al-Hikmah
Ketika kembali ke Indonesia pada tahun 1985, beliau bersama 4 orang lainnya mendirikan Yayasan Al-Hikmah di Mampang Prapatan Jakarta Selatan, yang pada awal era 2000-an dikenal sebagai sekolah dengan ciri khas program Al-Quran pada semua jenjang pendidikan (TK, SDIT, SMPIT, MA, Ma’had Dirosat/STIDI).
Pesantren Tahfiz Al-Hikmah di Bobos Cirebon
Tahun 1998, beliau mendirikan Pesantren Tahfiz Al-Hikmah di Bobos Cirebon, lalu mendirikan Pesantren Al-Hikmah Solo (2000) dan Pesantren Al-Hikmah Citayam Depok (2001). Kemudian, pada tahun 2005, beliau ikut mendirikan Ma’had Ali An’Nuaimy di Kebayoran Lama, dan yang terbaru beliau mendirikan Pesantren Al-Hikmah Bogor yang dikenal dengan program Super Manzil.
Yayasan Darul Quran Mulia
Dari 21 tahun pengalaman beliau itulah kemudian pada tahun 2006 mendirikan Yayasan Darul Quran Mulia di Gunungsindur, Bogor (2,5 Km dari perbatasan Tangerang Selatan Serpong) yang lahannya telah beliau siapkan sejak tahun 1997 dan mulai beroperasi tahun 2007 untuk SMPIT.
Pesantren Terpadu
Dari cita-cita besar nan panjang inilah kemudian Darul Quran Mulia dinamakan Pesantren Terpadu yang konsepnya dibangun dengan memadukan berbagai potensi untuk mencetak generasi robbani, generasi sholih yang Qurani.
Lembaga Sosial
Beliau juga aktif di beberapa lembaga sosial lainnya, diantaranya sebagai Pengawas PKPU, Wakil Ketua Majelis Syura IKADI, dan Ketua Robithoh Ma’ahid Quran Indonesia periode 2011–2015. Beliau telah dikaruniai 8 anak dan semuanya ikut terjun mengelola lembaga pendidikan, meneladani beliau.
Nilai khas keteladanan
Nilai khas keteladanan ini pula lah yang beliau kedepankan dalam memimpin sebuah organisasi. Keteladanan - seiya sekata seperbuatan-dalam berbagai aspek khususnya dalam ibadah, kesederhanaan hidup, dan keistiqomahan.
— Biografi Ustaz Hasib
Pesan

Pendidikan di Darul Quran didesain untuk melahirkan pribadi muslim ideal, yang unggul dalam segala aspek baik akademik, kepribadian, dan Al-Quran. Keterpaduan ini menjadi ciri khas yang terus dikembangkan dan tidak boleh hilang agar kelak seluruh civitasnya menjadi arus kebaikan yang menyebar ke berbagai penjuru negeri.

Visi yang ditetapkan pendiri adalah cita-cita mulia dan merupakan dakwah Nabi Muhammad SAW, yaitu mengajarkan Al-Quran dan Hikmah (ilmu lainnya) secara beriringan. Dengan itu kita disebut Shohib Risalah, pemilik dan pelanjut risalah Nabi. Oleh karenanya, aktivitas mendidik adalah ladang amal sholih yang besar, dan hendaknya kita bersungguh-sungguh menunaikannya dengan pengorbanan dan perjuangan. Hal ini hanya dapat dilakukan jika kita mengandalkan motivasi ruhani, yang selalu bergantung pada Allah semata.

Selain itu, merupakan kewajiban bagi kita sebagai pengelola untuk melayani orangtua dan siswa sebagaimana QS. Al-Hijr: 8: ‘berendah hatilah engkau terhadap orang beriman’. Berkhidmah di Darul Quran adalah bagian dari tugas mulia tersebut dan bahkan profesi atau tugas yang dinisbatkan kepada Allah, malaikat-Nya, dan Rasul-Nya sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqoroh 31 (Allah mengajar kepada Nabi Adam), QS. Al-Baqoroh 151 (Rasul SAW mengajar kepada ummatnya), dan Hadist arba’in tentang Islam, Iman, dan Ihsan (Malaikat Jibril mengajarkan kepada Nabi dan Sahabat).

Mengajar juga salah satu dari tiga amal sholih yang tidak terputus sebagaimana Hadist Riwayat Muslim. Kita berharap setiap guru meyakini bahwa aktivitasnya mulia dan menjadi amal sholih. Dan tujuan kita bukan semata mencari penghidupan dunia saja, melainkan orientasi akhirat sebagaimana dijanjikan Allah untuk hamba-Nya yang berjuang. Kita meyakini bahwa apa yang dijanjikan Allah lebih dekat dari apa yang ada di tangan kita.

Kita berharap, setiap guru dan pegawai dapat memberikan nilai dan manfaat yang besar di Darul Quran seperti perumpamaan pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya menjulang ke langit, dan menghasilkan buah (manfaat) setiap waktu (QS. Ibrahim: 24-25). Semoga risalah ini terus berlanjut, agar menjadi amal sholih yang terus mengalir untuk setiap yang berkontribusi merintis, mengelola, dan mengembangkannya. Dan amal sholih ini juga terus dilanjutkan oleh keturunannya sebagaimana Nabi Ibrahim AS, selama mereka ikhlas, amanah, ihsan, dan tidak zalim (QS. Al-Baqarah: 124).