Tokoh Pendiri Pesantren terpadu Darul Qur’an Mulia
Pendidikan di Darul Quran didesain untuk melahirkan pribadi muslim ideal, yang unggul dalam segala aspek baik akademik, kepribadian, dan Al-Quran. Keterpaduan ini menjadi ciri khas yang terus dikembangkan dan tidak boleh hilang agar kelak seluruh civitasnya menjadi arus kebaikan yang menyebar ke berbagai penjuru negeri.
Visi yang ditetapkan pendiri adalah cita-cita mulia dan merupakan dakwah Nabi Muhammad SAW, yaitu mengajarkan Al-Quran dan Hikmah (ilmu lainnya) secara beriringan. Dengan itu kita disebut Shohib Risalah, pemilik dan pelanjut risalah Nabi. Oleh karenanya, aktivitas mendidik adalah ladang amal sholih yang besar, dan hendaknya kita bersungguh-sungguh menunaikannya dengan pengorbanan dan perjuangan. Hal ini hanya dapat dilakukan jika kita mengandalkan motivasi ruhani, yang selalu bergantung pada Allah semata.
Selain itu, merupakan kewajiban bagi kita sebagai pengelola untuk melayani orangtua dan siswa sebagaimana QS. Al-Hijr: 8: ‘berendah hatilah engkau terhadap orang beriman’. Berkhidmah di Darul Quran adalah bagian dari tugas mulia tersebut dan bahkan profesi atau tugas yang dinisbatkan kepada Allah, malaikat-Nya, dan Rasul-Nya sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqoroh 31 (Allah mengajar kepada Nabi Adam), QS. Al-Baqoroh 151 (Rasul SAW mengajar kepada ummatnya), dan Hadist arba’in tentang Islam, Iman, dan Ihsan (Malaikat Jibril mengajarkan kepada Nabi dan Sahabat).
Mengajar juga salah satu dari tiga amal sholih yang tidak terputus sebagaimana Hadist Riwayat Muslim. Kita berharap setiap guru meyakini bahwa aktivitasnya mulia dan menjadi amal sholih. Dan tujuan kita bukan semata mencari penghidupan dunia saja, melainkan orientasi akhirat sebagaimana dijanjikan Allah untuk hamba-Nya yang berjuang. Kita meyakini bahwa apa yang dijanjikan Allah lebih dekat dari apa yang ada di tangan kita.
Kita berharap, setiap guru dan pegawai dapat memberikan nilai dan manfaat yang besar di Darul Quran seperti perumpamaan pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya menjulang ke langit, dan menghasilkan buah (manfaat) setiap waktu (QS. Ibrahim: 24-25). Semoga risalah ini terus berlanjut, agar menjadi amal sholih yang terus mengalir untuk setiap yang berkontribusi merintis, mengelola, dan mengembangkannya. Dan amal sholih ini juga terus dilanjutkan oleh keturunannya sebagaimana Nabi Ibrahim AS, selama mereka ikhlas, amanah, ihsan, dan tidak zalim (QS. Al-Baqarah: 124).